Kami Cuma Tulang-Tulang Berserakan
Opini MINGGU, 08 JULI 2018 , 10:15:00 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA
PADA masa sebagian masyarakat Indonesia kurang tidur akibat nonton Piala
Dunia 2018 setiap dini hari Waktu Indonesia, mendadak terberitakan
lewat media sosial maupun media massa bahwa di tengah suasana duka
tragedi KM Sinar Bangun, tokoh aktifis kemanusiaan, Ratna Sarumpaet
malah terlibat perselisihan pendapat dengan Menko Maritim Luhut Binsar
Pandjaitan.
Beda Kehendak
Kedua belah pihak bersikeras untuk bertahan pada kehendak masing-masing sehingga terjadi pertengkaran antara Ratna dengan Luhut di hadapan para keluarga korban tragedi KM Sinar Bangun di Posko Tim Pencarian KM Sinar Bangun Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun, Senin 2 Juli 2018.
Nilai Pandang
Menurut pendapat saya, Ratna Sarumpaet memiliki nilai pandang yang memang beda dari nilai-pandang Luhut Binsar Panjaitan dan masing-masing merasa yakin bahwa nilai pandang dirinya adalah yang benar.
Karawang-Bekasi
Adalah Aylawati Sarwono yang menyadarkan saya tentang ikhtiar sang pujangga mantan Jubir Presiden Gus Dur nan senantiasa peka terhadap masalah sosial, Adhie M. Massardi yang melalui kicauan di twitternya berupaya mengajak kita kembali menghayati makna terkandung pada petilan mahapuisi Karawang-Bekasi mahakarya mahapenyair, Chairil Anwar : Kami cuma tulang-tulang bersererakan. Tapi adalah kepunyaanmu. Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan. [***]
Penulis adalah pembelajar kedalaman makna mahakarya-mahakarya Chairil Anwar
Komentar Pembaca
Land Reform Dan Perjuangan Rakyat
RABU, 20 FEBRUARI 2019
Debat #2 Pilpres
SELASA, 19 FEBRUARI 2019
Dampak Buruk Niat Baik
SENIN, 18 FEBRUARI 2019
Moeldoko's Total War
MINGGU, 17 FEBRUARI 2019
Untaian Kata-Kata Mutiara Khonghocu
SABTU, 16 FEBRUARI 2019
Bingungologi Ulang Tahun
JUM'AT, 15 FEBRUARI 2019