Longsor Ancam Gedung Sekolah Khusus Di Tangsel
Pendidikan RABU, 27 NOVEMBER 2019 , 16:34:00 WIB | LAPORAN: LANI PAHRUDIN
RMOLBANTEN. Sekolah Khusus Assalam 01 di Jalan Cendana, Serpong, Tangsel, kondisi bangunannya memprihatinkan dan nyaris roboh.
Pantauan Kantor Berita RMOLBanten, bangunan gedung sudah tidak layak untuk ditempati karena tembok kelas mengalami retak-retak cukup parah. Dan, lokasinya berada di atas tanah curam sehingga rawan terjadi pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tangsel berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel maupun Provinsi Banten, Dinas Perkimta dan juga Satpol PP untuk mencari solusi.
Dalam pertemuan tersebut, dalam hal ini yang menjadi kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten akan segera berkirim surat ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tangsel perihal relokasi sekolah.
"Kalau untuk relokasi sekolah kita akan berkirim surat dari Dinas Pendidikan Provinsi Banten ke Dinas Pendidikan Tangsel yah untuk meminta lokasi atau tempat sementara bukan permanen," tutur Kepala Seksi Sarana Prasarana Pendidikan Khusus pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Aceng Royadi, Rabu, (27/11).
Menurutnya, Dindikbud Provinsi Banten tidak bisa memberikan gedung permanen karena sekolah khusus ini merupakan milik yayasan.
"Karena ini kan yayasan, untuk permanen enggak bisa. Intinya saya akan koordinasi kepada pimpinan dan dari pimpinan nanti yang memutuskan," ungkapnya.
Ia pun, berharap relokasi sekolah akan berjalan cepat karena siswa Skh Assalam 01 akan melaksanakan ujian.
"Tadi saya sudah cek memang ada keretakan, mudah-mudahan relokasinya enggak lama. Surat juga akan secepatnya saya kirim, mudah-mudahan Jumat selesai dan ada tanda tangan Kepala Dinas pinjam pakai tempat," harap Aceng.
Sementara itu, Kepala Bidang Sekolah Dasar (Kabid SD) Dindikbud Tangsel, Didin Sihabudin akan menyampaikan hasil pertemuan ini ke pimpinan, agar proses pembelajaran terus berjalan dan memberikan alternatif gedung sementara.
"Kalau ini kan Skh dibawah kewenangan Provinsi, kami akan berkoordinasi dengan provinsi terkait tentang proses pembelajaran agar bisa bejalan. Kami akan memberi alternatif supaya pembelajaran bisa berjalan normal karena kegiatan belajar mengajar tidak boleh berhenti. Kami akan berikan alternatif ke yayasan," terang Didin.
Sebelumnya, kekhawatiran para guru kian jelas saat pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kota Tangsel meninjau sekolah. Saat itu sekolah diminta untuk waspada karena diduga keretakan bangunan tersebut akibat pergeseran tanah.
"Dari situ sudah mulai kelihatan pergeseran-pergeseran yang awalnya keramiknya melendung dan keramik bergeaer sedikit- sedikit," ucap Bendahara Skh Assalam 01, Indri Firmandyah.
Keretakan semakin terlihat jelas pada dua minggu terakhir. Keretakan bukan hanya pada sisi keramik, melainkan beberapa dinding kelas dan toilet yang berlokasi dibelakang sekolah. [ars]
Komentar Pembaca
Ali Tazkiapreneur
SELASA, 10 DESEMBER 2019
Mau Tahu Bapak Pers Nasional, Ini Sejarahnya
MINGGU, 08 DESEMBER 2019
Tata Kelola Keuangan BOS Kota Tangerang Diapresi ...
RABU, 04 DESEMBER 2019
Ranah Pusat, Dindikbud Banten Tak Bisa Rubah Kur ...
SELASA, 03 DESEMBER 2019
Era Digital, Technopreneur Muda Dituntut Inovati ...
SABTU, 30 NOVEMBER 2019
Ace Hasan Syadzily: Mahasiswa Harus Berfikir Kri ...
SABTU, 30 NOVEMBER 2019