Habiskan Puluhan Miliar, Jembatan Kedaung Mubadzir

Anggota Komisi IV DPRD Banten, Abdul Roji yang ditemui usai Rapat Paripurna Istimewa DPRD Banten mendengarkan pidato Presiden RI HUT Kemerdekaan ke-73, Kamis (16/8) mengungkapkan, Jembatan Kedaung terkesan mubadzir karena setelah setahun lebih dibangun tidak bisa dilalui kendaraan roda empat.

"Jembatan itu tidak dapat dilalui oleh mobil. Karena ada lahan warga yang harusnya dibebaskan tetapi sampai sekarang belum ada proses pembebasan lahan. Padahal tujuan awalnya, dibangunnya Jembatan Kedaung agar warga dari Kota Tangerang ke Kabupaten Tangerang lebih cepat, dan dapat mengurangi kemacetan," ungkapnya.

Dikatakan politisi PKB ini, secara resmi dan kelembagaan DPRD Banten pernah mendatangi kantor UPT Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Banten yang berada di Cipondoh, Kota Tangerang untuk mempertanyakan permasalahan tersebut.

"Kami rombongan dari Komisi IV DPRD, pada bulan Juni lalu pernah datang ke kantor UPT Jalan dan Jembatan, respon mereka baik. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan lagi, apakah akan ada pembebasan lahan menuju Jembatan Kedaung agar mobil dapat melintas," ungkapnya.

Bahkan kata dia, hampir setiap penyampaian laporan reses, dirinya selalu menyampaikan hal tersebut ke eksekutif.  Disinggung mengenai adanya anggaran yang tidak memadai di APBD Banten, Roji mengungkapkan hal tersebut bukan menjadi alasan.

"Saya rasa kalau soal dana, itu bisa dimusyawarahkan. Saya juga yakin warga yang lahannya terkena pembebasan, tidak akan mematok harga tinggi. Apalagi pembebasan lahan menuju Jembatan Kedauang, nantinya dapat membuat area wilayah sekitarnya menjadi ramai. Ini mah tinggal keinginan baik dari pemerintah saja," paparnya.  ‎[mor]