PDIP Dulu Keras Protes Pesawat Kepresidenan, Sekarang Mau Nambah Tenang
Politik SABTU, 29 FEBRUARI 2020 , 00:07:00 WIB | LAPORAN: OBI JAYA
Pesawat kepresidenan/Net
RMOLBANTEN. Disaat kondisi ekonomi yang stagnan cenderung lamban. Rencana Presiden Joko Widodo untuk menambah pesawat kepresidenan dengan menyewa sebuah pesawat Garuda Indonesia sangat disayangkan.
Begitu kata analis politik dari Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Krunia Syah, Jumat (28/2).
Dedi mengatakan, penambahan pesawat kepresidenan bukan hal yang harus diprioritaskan.
"Sangat disayangkan dengan kondisi ekonomi stagnan cenderung lamban, tetapi hal yang tidak prioritas justru diputuskan oleh pemerintah," terang Dedi.
PDIP yang merupakan pengusung Presiden Jokowi pernah memprotes keras terhadap rencana awal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan membeli pesawat kepresidenan.
"Ini juga sekaligus kritik terhadap PDIP, bahwa mereka sama sekali tidak mewakili wong cilik sebagaimana slogan yang diteriakkan tiap Pemilu," tegasnya.
Sikap protes dan kritis dari PDIP wakti itu dipertanyakan.
Apalagi, beberapa politisi PDIP pernah menyarankan untuk menjual pesawat kepresidenan jika sedang membutuhkan uang.
"Jokowi seharusnya memahami, ada hal yang lebih pantas dilakukan selain membeli pesawat baru, terlebih moda transportasi udara kepresidenan yang saat ini ada masih terbilang baru untuk ukuran pesawat," katanya.
"Kepekaan sosial sepertinya makin menjauh dari penyelenggara negara, sehingga kepentingan elit akan makin sering mengemuka dibanding kepentingan publik," demikian Dedi. [dzk]
Komentar Pembaca
Video Ventje Rumangkang Viral, Pukulan Telak Bua ...
SELASA, 02 MARET 2021
Tegas Menolak Perpres Investasi Minol, Ketum PBN ...
SELASA, 02 MARET 2021
DPP Demokrat: Yang Bilang SBY Tidak Berkeringat ...
SELASA, 02 MARET 2021
PP Muhammadiyah Tolak Perpres Miras, Moral Bangs ...
SELASA, 02 MARET 2021
Pengamat: OTT KPK Gubernur Sulses Menambah Beban ...
SENIN, 01 MARET 2021
DPP Demokrat Siapakan 7 Nama Di Pilgub Banten, 3 ...
SENIN, 01 MARET 2021