Desakan Pilkada Ditunda, Siti Nur Azizah: Apapun Kebijakan Pemerintah Kita Ikuti

RMOLBANTEN. Bakal calon Walikota Tangsel, Siti Nur Azizah turut menanggapi, banyaknya desakan dari berbagai kalangan untuk menunda pelaksanaan Pilkada serentak pada 9 Desember mendatang.

Menurut putri Wakil Presiden Republik Indonesia ini, keselamatan nyawa manusia dan nyawa demokrasi menjadi hal yang terpenting disaat pandemi Covid-19.

"Tentu kami meyakini bahwa keputusan yang diambil mengutamakan keselamatan nyawa manusia. Dan juga nyawa demokrasi. Yang terpenting keputusan itu untuk menyelamatkan nyawa manusia dan nyawa demokrasi," terang Azizah saat dikonfirmasi, Rabu (23/9).

Lanjut Azizah, apapun nanti keputusan yang diambil oleh pemerintah akan diterimanya. Azizah kembali menegaskan, hal yang terpenting yakni keselamatan nyawa manusia.

"Ibu siap aja, mau apapun yang jadi kebijakan pemerintah, sebagai paslon tentu akan mengikuti," ucapnya yang berpasangan dengan bacalon Wakil Walikota Tangsel, Ruhamaben.

Sebelumnya Bapaslon Walikota dan Wakil Walikota lainnya Muhamad dan Rahayu Saraswati Djojohadikusumo juga menyatakan kesiapannya jika putusan pemerintah menunda Pilkada. Muhamad dan Saraswati yakin pemerintah dan KPU telah memikirkan matang terutama dari sisi kesehatan sehingga Pilkada berjalan aman.

Diketahui, KPU sebagai pihak penyelenggara Pilkada juga banyak anggotanya di wilayah tertular Covid-19. Seperti, Ketua KPU RI, Arief Budiman dinyatakan positif Covid-19 pada Jumat (18/9).

Sebelum dinyatakan positif Covid-19, Arief juga sempat memantau pelaksanaan simulasi pemungutan suara di Tangsel pada Sabtu (12/9).

Selain Ketua KPU RI, satu komisioner KPU Tangsel dan staffnya juga dinyatakan positif Covid-19 dari hasil tes swab. Meskipun, pada saat dilaksanakan swab ulang keduanya dinyatakan negatif Covid-19. [ars]