Jurus Kepret Sang Tukang Kepret
Opini MINGGU, 08 NOVEMBER 2020 , 13:50:00 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA
DR. Rizal Ramli/Net
RMOLBANTEN SEMAKIN tua usia makin merosot pula daya ingat saya yang sejak semula
memang dari sononya sudah rendah. Namun saya masih ingat bagaimana Gus
Dur pertama kali memperkenalkan Rizal Ramli kepada saya dengan komentar Ini satu lagi orang gila seperti Mas Jaya dan saya!”.
Menko
Kemudian orang gila ini diangkat Gus Dur untuk menjadi Kepala Bulog yang terbukti berhasil menyelenggarakan revolusi mental membenahi kebobrokan Bulog bukan sekadar sebagai slogan, namun kenyataan pada masa jabatan tidak sampai setahun.
Kemudian DR. Rizal Ramli diangkat menjadi Menteri Koordinasi Ekonomi dan Menteri Keuangan di dalam jajaran kabinet Presiden Gus Dur. Pada masa itu sudah terbukti bahwa doktor ekonomi Universitas Boston ini memang benar-benar gila dalam arti benar-benar positif dan konstruktif dalam jurus politik ekonominya, namun juga gila dalam jurus ngepret siapa saja yang berani melakukan korupsi atau mengkhianati rakyat.
Wajar jika sang tukang kepret bukan saja ditakuti namun juga dibenci oleh mereka yang kena kepret! Andaikata saya dikepret RR pasti saya juga langsung bergabung ke PTBRR (Paguyuban Takut & Benci RR) .
Gosip
Wajar, setelah dipercaya Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman, sang tukang kepret langsung ditakuti dan dibenci oleh mereka yang merasa terancam akan dikepret. Apalagi mereka yang sudah” kena kepret!
RR tidak lama menunaikan tugasnya akibat secara mendadak tanpa alasan yang jelas, RR dilengserkan dari jabatan Menkonya disampaikan oleh Mensesneg mewakili presiden. Beredarlah gosip di medsos mau pun medmul (media mulut ke mulut) bahwa Rizal Ramli di-PHK secara sepihak tanpa melalui prosedur ketenagakerjaan akibat terlalu banyak melemparkan kata-kata kasar dan kotor kepada sesama pemangku jabatan kepemerintahan pada masa kepresidenan Jokowi.
Sebagai sesama cantrik Gus Dur yang sudah saling mengenal selama dua dasawarsa, saya tidak langsung percaya gosip bahwa Rizal Ramli dipecat akibat bicara kasar dan kotor.
Memang saya tahu bahwa di samping rasional mas RR juga emosional apabila menyimak sesuatu ihwal atau perilaku mengkhianati bangsa Indonesia yang sangat amat terlalu dicintainya.
Apabila sedang terhanyut gelombang amarah, kata-kata RR memang keras bahkan tajam potensial melukai perasaan mereka yang memang tipis kulit perasaannya sehingga sensitif seperti Putri Malu.
Pendapat Pribadi
Namun sejauh pengetahuan serta pengalaman berteman dengan putra terbaik Indonesia kelahiran Padang ini, saya pribadi tidak” pernah mendengar beliau bicara kasar dan kotor.
Saya pribadi belum pernah mendengar kata cacimaki seperti cebong, kampret, kadal gurun, anjing, atau kata tiga huruf yang tidak layak ditulis di sini ke luar dari mulut Rizal Ramli.
Menurut keyakinan pribadi saya yang tentu saja subyektif sebab memang tidak ada keyakinan yang obyektif kecuali diobyektif-obyektifkan, DR. Rizal Ramli yang sudah dianugrahi gelar Gus Ramli cukup beradab, sehingga mustahil tega mengucapkan kata-kata kasar dan kotor meski amarahnya sedang memuncak.
Keras dan tajam mungkin, tapi bukan kasar dan kotor. [dzk]
Penulis adalah cantrik Gus Dur yang sedang mempelajari kemanusiaan
Komentar Pembaca
Penemuan Kuwat
RABU, 20 JANUARI 2021
Tirta Marah
RABU, 20 JANUARI 2021
Setelah SJ-182, Sekilas Tentang Dunia Penerbanga ...
SELASA, 19 JANUARI 2021
Doktor Rizal Ramli Dan Kemampuan Prediktif Berda ...
SENIN, 18 JANUARI 2021
Peluang Medsos
SENIN, 18 JANUARI 2021
Cendol Dawet
MINGGU, 17 JANUARI 2021