Gandeng UMKM, Lulu Group Perluas Pasar Ekspor Camilan Indonesia Di Timur Tengah
Ekbis SABTU, 19 DESEMBER 2020 , 10:00:00 WIB | LAPORAN: MAYA AUL
Lulu Group perluas pasar UMKM camilan ke Timur Tengah/AUL
RMOLBANTEN Perusahaan retail Lulu Group Internasional menggandeng 15 pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) Indonesia untuk memasarkan produknya di toko dan pasar ekspor Timur Tengah.
Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilakukan perwakilan pelaku UMKM dan Lulu Hypermarket di Lulu Hypermarket BSD dengan nilai Rp 2,4 MilIar, Jumat (18/12).
Kegiatan tersebut disaksikan langsung oleh Duta Besar RI untuk UEA Husin Bagis dan Duta Besar UEA untuk Indonesia Abdulla Salem Al Dhaheri, Deputi Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Victoria br. Simanungkalit, dan Plh. Deputi Bidang Pengendalian Penanaman Modal BKPM Yos Harmen.
"Ke-15 UMKM ini semuanya makanan, snack seperti itu. Mayoritas dipasarkan di dalam toko, lalu, bila di toko banyak peminat, kita bantu pasarkan, ekspor ke Timur Tengah," tutur Biju Sathya, President Director Lulu Indonesia.
Bahkan, katanya, upaya ekspor cemilan khas Indonesia ini, bukan tahun-tahun ini saja dilakukan. Melainkan sudah berjalan lebih dari 20 tahun tak pernah sepi peminat di Timur Tengah.
Sebab, lanjutnya, peminat kuliner terutama cemilan banyak disukai warga Timur Tengah. Rasanya yang enak, bahan baku yang jarang dijumpai bahkan mahal di Timur Tengah, menjadi salah satu alasan cemilan khas Indonesia banyak disukai.
"Seperti keripik singkok, keripik pisang. Misalnya rasa di sini cenderung manis, nanti kita koreksi, rasa akan disesuaikan dengan selera pasar di sana, dan itu banyak peminatnya," tutur Biju.
Lalu, kemasan, kualitas bahan baku, juga dibantu atau difasilitasi oleh Lulu. Untuk memenuhi standarisasi pasar internasional.
"Kami bantu pasarkan ke negara-negara Uni Emirat Arab, seperti Arab, Abu Dabi, Dubai, Oman, Qatar, dan lainnya," ungkap Biju.
Tak tanggung, dalam setahun, nilai ekspor yang bergulir mencapai Rp 2 miliar. Dan itu tak menyurut disaat pandemi Covid-19 ini.
Sementara itu, Deputi Produksi dan Pemasaran, Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Victoria br. Simanungkalit menyampaikan bahwa inisiasi kerjasama ini merupakan kontribusi dalam mendorong pemberdayaan UMKM di Indonesia untuk hadir dalam rantai pasok pasar domestik retail serta mendorong pengembangan ekspor nasional.
Kita rasakan bersama kondisi pandemi ini memberikan ketidakpastian terhadap semua sektor usaha termasuk sektor riil. Banyak usaha ritel yang menutup usahanya. Tapi saya bangga, Lulu Grup justru menambah toko-toko ritelnya, sehingga membuka banyak peluang usaha bagi UKM di Indonesia. Kami harus akui, UKM di Indonesia banyak yang bertahan karena didukung oleh digitalisasi,” jelas Victoria.
Pemerintah akan terus berupaya dan berkomitmen penuh untuk memastikan terbangunnya ekosistem usaha yang nyaman bagi semua pihak, termasuk pelaku usaha, melalui Undang-Undang Cipta Kerja (UU CK).
"Dan pemerintah sangat mendorong agar UKM Indonesia go online dengan berbagai upaya melalui pendidikan, perbaikan proses produksi, promosi dan pemasarannya," tuturnya.
Kegiatan seremoni penandatanganan kerja sama yang diinisiasi oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia, merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Indonesia-UAE Week 2020, yang berlangsung pada tanggal 15 " 21 Desember 2020 di Indonesia. [ars]
Komentar Pembaca
CEO RMOLNetwork: Masa Depan Media Online Sedang ...
SABTU, 27 FEBRUARI 2021
Pemprov Banten Usulkan Maja Di Kabupaten Lebak J ...
JUM'AT, 26 FEBRUARI 2021
Tingkatkan Ekonomi Lokal Masa Pandemi, Kemenpare ...
KAMIS, 25 FEBRUARI 2021
Ketua DPD RI: Revitalisasi Pelabuhan Ikan Binuan ...
RABU, 24 FEBRUARI 2021
Porang Glukomanan
SELASA, 23 FEBRUARI 2021
Nelayan Binuangen Lebak Berharap Revitalisasi Pe ...
SELASA, 23 FEBRUARI 2021