Nelayan Binuangen Lebak Berharap Revitalisasi Pelabuhan Berdampak Positif

Demikian disampaikan perwakilan Nelayan Binuangen, Nasir saat dikonfirmasi, Senin (22/2).

"Kami mendukung  kalau program itu memberikan banyak manfaat untuk masyarakat, khususnya masyarakat yang terkena dampak," ujar Nasir.

Nasir mengakui, selama ini tidak ada progres revitalisasi pelabuhan sehingga masyarakat nelayan masih menunggu keberlanjutan pembangunan dari pemerintah.

"Untuk kendala tidak ada, kami masih menunggu informasi dari pihak DKP, karena kan mungkin ini semua butuh proses," katanya.

Nasir berharap program revitalisasi dapat memberikan dampak positif serta memberikan kesejahteraan bagi nelayan lokal.

"Semoga nanti program pembangunan pemerintah berjalan lancar, masyarakatnya tentram, nyaman, tidak masalah dan selalu ada solsui," terangya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Banten Eli Susiyanti mengatakan, revitalisasi pelabuhan ini sudah direncanakan di Tahun 2020 dengan metode pendanaan dari dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat ke daerah.
Namun karena adanya recofusing, kegiatan ini dihapuskan, Kemudian baru direalisasikan di Tahun 2021.

"Ada beberapa paket pekerjaan memang terkait dengan revitalisasi ini ada pemekaran, docking, bripoter, pembenahan kios dan bangunan permanen disana," ujarnya.

Menurut Eli, Tanah Pelabuhan Binuangen sepenuhnya milik pemerintah sehingga masyarakat nelayan yang mendirikan bangunan rumah disekitaran lokasi pelabuhan harus direlokasi.

"Sudah disosialisasikan diberitahukan kepada masyarakat setempat. Karena memang disana ada sekitar 48 KK yang tinggal dilokasi pelabuhan," terang Eli. [ars]