Empat Warga Terpapar Varian Omicron, Begini Penjelasan Dinkes Tangsel
Kesehatan SELASA, 11 JANUARI 2022 , 15:09:00 WIB | LAPORAN: LANI PAHRUDIN
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron/NET
RMOLBANTEN. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar menjelaskan empat warga Tangsel yang terpapar varian omicron berasal dari perjalanan luar negeri dan tranmisi lokal.
"Satu kasus berasal dari perjalanan luar negeri dan tiga transmisi lokal. Adanya tiga kasus transmisi lokal tersebut menambah jumlah kasus konfirmasi positif Omicron di Indonesia," kata Allin, Selasa (11/1).
Masih kata Allin, satu kasus dari perjalanan luar negeri menimpa wanita berusia 34 tahun. Dimana saat itu sedang melakukan kunjungan kerja ke Negeri Paman Sam alias Amerika Serikat.
"Satu kasus yang berasal dari perjalanan luar negeri adalah kasus perempuan usia 34 tahun, setelah ada kunjungan kerja di Amerika Serikat dari tanggal 3-12-2021 sampai 20-12-2021. Langsung pulang dan transit ke Dubai tanggal 21-12-2021, selama 11 jam hanya di lingkungan ke Bandara Dubai. Lalu tiba di Indonesia tanggal 22-12-2021 di Bandara Soekarno Hatta, langsung di dilakukan Swab PCR tanggal 22-12-2021 dengan hasil negatif," ungkapnya.
Dengan hasil negatif, kemudian wanita tersebut diarahkan ke Hotel Thamrin, Jakarta untuk karantina selama 10 hari. Saat hari ke 9 karantina, dilakukan kembali Swab PCR dengan hasil positif tercatat tanggal 30-12-2021.
"Dikarenakan pihak hotel tidak menerima karantina yang positif Swab PCR, maka di rujuk ke RS Ciputra Garden, dekat Bandara Soekarno Hatta pada tanggal 31-12-2021 di jemput dengan Ambulans," tuturnya.
Masih kata Allin, wanita tersebut masih dalam masa karantina di RS Ciputra Green Garden.
"Di RS Ciputra Green Garden rencana isolasi selama 10 hari, dan sampai saat ini pasien masih karantina di RS Ciputra Green Garden," imbuh Allin.
Selanjutnya, tiga kasus omicron dari tranmisi lokal, menimpa pasangan suami istri dan pria paruh baya berusia 60 tahun.
"Yang terbaru adalah kasus tranmisi lokal sebanyak 3 kasus, dan 2 diantaranya merupakan suami istri yang tidak ada riwayat perjalanan luar negeri," tegasnya.
Masih kata Allin, keduanya terpapar saat salah satu dari dirinya melakukan kontak erat dengan pasien positif di tempat kerjanya.
Sedangkan, kasus laki-laki berusia 60 tahun pun sama tidak ada riwayat perjalanan luar negri. Hanya berawal dari keluhan pasien yang merasakan meriang.
"Awalnya pasien mengeluh meriang kemudian pada tanggal 30 Desember 2021 pasien di tes RDT Antigen hasil positif. Kemudian pada tanggal 4 Januari 2022 di Swab di RS Pelni Jakarta Pusat," tutupnya. [ars]
Komentar Pembaca
Ini Upaya BAZNAS Cegah Penyakit Penyakit Mulut K ...
SELASA, 17 MEI 2022
Waspada Hepatitis Misterius! Walikota Tangerang ...
SELASA, 17 MEI 2022
BAZNAS Edukasi Pencegahan Penyakit Mulut Dan Kuk ...
SELASA, 17 MEI 2022
Dirawat Di RS PKU Muhammadiyah, Alhamdulilah Kon ...
SENIN, 16 MEI 2022
Hepatitis Akut Sudah Serang Jakarta, Waspadalah. ...
SABTU, 14 MEI 2022
Kadinkes Kota Serang: Waspada Hepatitis Terhadap ...
SELASA, 10 MEI 2022